Minggu pagi 1 Maret 2015 Walikota Malang H. Mochamad Anton meresmikan launching perdana Pasar Tani Kota Malang. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai langkah nyata Pemkot Malang dalam memajukan pembangunan pertanian di Kota Malang dan merupakan salah satu wujud dukungan Pemerintah Kota Malang terhadap program Ketahanan Pangan Nasional dalam rangka percepatan Swasembada Pangan Nasional 2015 menuju Indonesia yang berkedaulatan pangan dalam tiga tahun ke depan. Pasar Tani dilandasi dengan adanya nota kesepahaman (MoU) antara pihak Pemerintah Kota Malang dalam hal ini oleh Dinas Pertanian Kota Malang dengan KOREM 083 Baladhika Jaya yang dalam hal ini oleh KODIM 0833 Kota Malang, serta Harian MALANG POST sebagai sponsor utama Pasar Tani Kota Malang.
Walikota Malang resmikan Pasar Tani Kota Malang
Diawali dengan laporan oleh Kepala Dinas Pertanian Kota Malang Ir. Hadi Santoso selaku penanggung jawab pelaksanaan kegiatan, sekaligus dilanjutkan dengan pengukuhan kepengurusan KTNA Kota Malang periode 2014 – 2019, serta dilanjutkan dengan penanda tanganan MoU antara Pemerintah Kota Malang dengan PT. Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu (SPAT) BAKPAO TELO Pasuruan untuk kerjasama dalam pengembangan dan pemasaran hasil budidaya pertanian, dalam hal ini ubi jalar. Dalam kesempatan ini juga dilakukan penanda tanganan MoU oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kota Malang dengan Ketua Persit Kartika Chandra Kirana KODIM 0833 Kota Malang, yang nantinya kedua belah pihaklah yang akan berperan dalam mengkoordinasikan kegiatan Pasar Tani ini.
Sementara dalam sambutannya Walikota Malang berharap agar Pasar Tani nantinya mampu memberikan nilai tambah bagi petani di Kota Malang dan memberikan manfaat bagi masyarakat Kota Malang dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari dengan harga yang terjangkau, disamping pasar tani nantinya juga diharapkan memiliki nilai wisata yang cukup menarik bagi pengunjung. Ditambahkan pula bahwa melalui Pasar Tani ini nantinya akan menjadikan salah satu solusi terhadap permasalahan petani di Kota Malang dalam memasarkan produk produknya, dikarenakan selama ini petani selalu memasarkan produknya melalui tengkulak sehingga otomatis para tengkulaklah yang lebih banyak diuntungkan karena mereka bisa langsung berhadapan dengan konsumen dan menawarkan produknya dengan harga yang relatif tinggi, sementara di sisi lain para tengkulak cenderung membeli produk produk petani dengan harga sangat rendah.
Harapannya melalui Pasar tani ini permasalahan tersebut bisa sedikit teratasi, karena melalui kegiatan ini petani pembudidaya bisa berhadapan langsung dengan pembeli dalam menawarkan produk dan hasil pertaniannya, dengan kata lain petani bisa memperoleh keuntungan yang sesuai dari hasil menjual produk pertaniannya pada konsuman dan di sisi yang lain konsumen atau pembeli bisa memperoleh bahan kebutuhan pangan sehari hari dengan harga yang lebih terjangkau.