Peringatan HUT ke-70 Kemerdekaan RI tahun 2015 di kota Malang kali ini dimeriahkan dengan Kirab Budaya dan Pawai Mobil Hias
Kirab Budaya dan Pawai Pembangunan ini diikuti 86 kelompok peserta dari komunitas seni yang ada di Kota Malang, seperti komunitas Dalang, Kuda lumping, Pencak Silat, Pakandayu, Sanggar Arema care, Duta Budaya dan seluruh SKPD instansi Pemerintah maupun swasta, Perguruan Tinggi dan Hotel yang ada di lingkungan Kota Malang.
Kirab Budaya dan Pawai Pembangunan ini diikuti 86 kelompok peserta dari komunitas seni yang ada di Kota Malang, seperti komunitas Dalang, Kuda lumping, Pencak Silat, Pakandayu, Sanggar Arema care, Duta Budaya dan seluruh SKPD instansi Pemerintah maupun swasta, Perguruan Tinggi dan Hotel yang ada di lingkungan Kota Malang.
Diberangkatkan langsung oleh Walikota Malang H. Moch. Anton (Abah Anton) dengan mengambil Start dari depan Balaikota Malang dan finish di depan Kantor Bakorwil Jl. Jakarta Kota Malang.
Sekitar 150 Personel Polres Malang Kota pun diterjunkan untuk mengantisipasi kemacetan yang mungkin terjadi.
Sekitar 150 Personel Polres Malang Kota pun diterjunkan untuk mengantisipasi kemacetan yang mungkin terjadi.
Tim Dinas Pertanian Kota Malang mendapatkan nomor urut pawai 20 dari seluruh peserta, dan dikomandani langsung Kepala Dinas Pertanian Kota Malang Ir. Hadi Santoso. Tim ini cukup menarik perhatian masyarakat pengunjung, hal ini telihat ketika para pengunjung tampak terkesima saat kendaraan hias yang sedang melintas dihadapan mereka ternyata adalah sebuah cikar lengkap dengan dua ekor sapi sebagai penariknya yang tentunya sudah sangat jarang bisa dijumpai lagi di kota Malang.
Dinas Pertanian Kota Malang dalam keikut sertaanya kali ini mengambil tema “No Farms No Food”, dengan konsep pertanian tradisional tempo dulu yang menampilkan kendaraan tradisional cikar atau pedati sebagai maskotnya. Kendaraan tradisional yang ditarik oleh dua ekor sapi ini dihiasi dengan berbagai macam hasil pertanian dan perkebunan seperti padi, jagung, tebu, berbagai macam sayuran, buah-buahan serta hasil bumi lainnya. Di depan cikar ada kendaraan pengolah lahan sawah hand traktor yang dikemudikan oleh seorang petani, dan di belakang cikar ada barisan petugas-petugas handal Dinas Pertanian yang terdiri dari para Penyuluh Pertanian, Peternakan dan Perikanan, para tenaga medis Veteriner, Dokter Hewan dan Keur Master rumah potong hewan.
Pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Pertanian Kota Malang menyerahkan buah bengkuang raksasa kepada Walikota Malang Abah Anton, sebagai salah satu simbol yang mewakili berbagai macam hasil bumi andalan kota Malang.
Di sepanjang jalan route pawai ada aksi simpatik para petugas Penyuluh Pertanian yang berkostum ala petani dengan membagi-bagikan hasil pertanian berupa sayuran dan buah-buahan kepada masyarakat pengunjung pawai.